Bung Karno Sang Penyambung Lidah Rakyat BUNG KARNO: PREAMBULE: BUNG KARNO

Jumat, 12 Februari 2010

PREAMBULE: BUNG KARNO


Bangsa Indnesia sudah seharusnya bangga memiliki presiden seperti BUNG KARNO. Bung Karno memiliki karakter, memiliki daya pikat, daya pukau, dan daya mistik yang menjadi persyaratan seorang raja. Lebih dari itu, Bung Karno memiliki yang tidak dimiliki oleh presiden saat ini, yaitu keberanian untuk menyatakan diri sebagai manusia.

"Siapa berani berkata bahwa Mao tidak bersalah? Gandi tidak bersalah? ... Semua salah karena sekadar manusia." Orasi seperti ini jelas-jelas menunjukkan bahwa Soekarno adalah seorang manusia. Pada kesempatan yang lain beliau juga menyatakan bahwa "... berapa kali saya akan dibunuh, tetapi karena Tuhan belum mengizinkan ...".

Amerika pernah dibuat kalang-kabut, Rusia sangat takjub, Bangsa-bangsa Asia dan Afrika bisa disatukan. Tak pernah sekali pun Bung Karno mau menjual bangsa dan negaranya. Ia dan bangsanya tidak mau menjadi antek-antek NEKOLIM, menjadi antek bangsa asing, seperti sekaran ini.

Saat ini anak-anak bangsa tega menjual anak-anak bangsanya demi sekeping dolar. Saat ini bangsa kita tidak lagi merdeka, hanya kelihatan merdeka. Kita dijajah oleh kepentingan-kepentingan asing melalui tangan-tangan kotor bangsa kita sendiri, yang rea menjual ibu pertiwi demi sekerat roti.

Classical Revolusioner merupakan karakter Bung Karno. Tidak ada lawan yang mampu menandingi kepiawaiannya berbicara di depan siapa pun. Tidak ada kawan yang tidak ingin menghancurkannya. Inilah gambaran Bung Karno: Sang Putra Fajar, Penyambung Lidah Rakyat, dan dibantai oleh 'rakyat'nya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar